Biografi Kyai Masdar Farid, Penulis Buku Teologi Populis
Profil Kyai Masdar
Masdar Farid Mas’udi lahir di Jombor, kelurahan Cipete, kecamatan Cilongok, Purwokerto pada tahun 1954. Beliau lahir dari pasangan KH. Mas’udi bin Abdurrahman dan ibunda Hj. Hasanah. Beliau berasal dari keluarga yang agamis, ayahnya merupakan seorang tokoh masyarakat atau sering disebut sebagai kyai yang cukup terkenal oleh masyarakat melalui kegiatan pengajian dari kampung ke kampung. Kakeknya, kyai Abdurrahman Jombor dikenal sebagai pengampu pesantren salaf yang telah dirintis oleh moyangnya, yang konon merupakan keturunan keenam dari mbah kyai Abdusshomad yang sampai sekarang makam beliau masih selalu diziarahi oleh masyarakat Islam Banyumas khususnya.
Pendidikan
Masdar Farid mengawali
pendidikan dasar di sekolah dasar Purwokerto pada tahun 1960 dan selesai tahun
1966. Kemudian memasuki jenjang pendidikan sekolah menengah pertama, Masdar
langsung dikirim ayahnya ke pesantren salaf di Tegalrejo Magelang dibawah
asuhan kyai Khudlori dan selesai pada tahun 1968. Selanjutnya, Masdar pindah ke
pesantren al-Munawir Krapyak Yogyakarta dan berguru kepada kyai Ali Maksoem
(rois am PBNU tahun 1988-1999). Meskipun dari Tegalrejo Masdar baru
menyelesaikan pendidikan yang setara dengan kelas 3 Tsanawiyah, akan tetapi di
Krapyak Masdar langsung diterima di kelas 3 Aliyah.
Setelah lebih dulu sempat
menjadi asisten pribadi kyai Ali Maksoem sebagai dosen luar biasa di IAIN Sunan
Kalijaga, barulah pada tahun 1972 Masdar melanjutkan pendidikan sarjananya di
Fakultas Syari’ah jurusan tafsir hadits dan selesai pada tahun 1980. Dengan
berbagai pengalaman yang telah cukup ia dapatkan, Masdar melanjutkan program
pasca sarjana di Fakultas Filsafat Universitas Indonesia, Jakarta pada tahun
1994-1997.
Pengalaman Organisasi
Semangat muda Masdar Faris Mas’udi telah
berkobar sebagai seorang aktifis mahasiswa di IAIN Sunan Kalijaga yang giat
mengikuti organisasi baik di extra maupun di intra kampus. Setelah kelulusannya
dari bangku kuliah, beliau hijrah ke jakarta dan melanjutkan aktifitasnya
bekerja untuk lembaga misi Islam NU dan pada tahun 1982-1983 Masdar Farid
Mas’udi menjabat sebagai anggota kelompok G, dan tim yang menggagas kembalinya
NU ke khittah 1926. Setelah itu, karir ini berlanjut dan menjadikan Masdar
Farid berada pada posisi sebagai anggota tim tujuh perumus khittah NU 1926.
Karena keaktifannya di
lembaga misi Islam NU, karir Masdar Farid Mas’udi terus kian menanjak hingga
tahun 1989-1998 beliau menjadi wakil ketua RMI (Rabithah Ma’shid Islamiy) PBNU.
Beliau juga ditunjuk sebagai anggota komisi fatwa MUI pada tahun 1996-2001.
Perjalanan karir Masdar Farid Mas’udi terus meroket, hingga beliau menduduki
jabatan sebagai katib awal syuriah PBNU di tahun 1999-2003. Jabatan lain yang
saat itu juga beliau duduki adalah sebagai wakil ketua komisi hukum dan
perundang-undangan MUI dengan masa jabatan 2001-2004. Selanjutnya pada tahun
2004-2010, Masdar ditunjuk sebagai ketua 1 PBNU. Pada masa jabatan selanjutnya
(2010-2014), Masdar terpilih sebagai Rois Syuriah PBNU. Kemudian Masdar
dipercaya untuk menjabat sebagai wakil ketua umum Dewan Masjid Indonesia (DMI)
dalam masa jabatan 2013-2017.
PENGALAMAN INTERNASIONAL :
1. Seminar on “Religion and Peace”, Manila, Philipina (1985)
2. Comparative Study on “Religious Organizations in America Serikat”,
for 5 weeks (1996)
3. Participant and Presenter on “International Seminar on Islam and
Women Reproductive Rights”, In Cairo, Mesir (1997)
4. Participant and Presenter on ”International Seminar on HIV/AIDS”,
in Manila, Philipina (1998)
5. Participant and Presenter on “International Seminar on Islam and
Democracy”, in Kuala Lumpur (1999)
6. Participant on “Short Course on Anthropology”, Amsterdam
University, Belanda (1999)
7. Seminar on “Ombudsman and Good Government”, Willingtown, New
Zealand, 2002
8. Work Shop on “Ombudsman and Clean Government”, in Canberra,
Australia, 2005
9. Conference on “The Prospect of Asia Pasific Ombudsman”, Sidney, April
2006
10. Supervision on “Indonesian Foreign Workers”, in Kuwait and Arab
Amiratte, Mei 2006.
11. Following Roundtable discussion “Mosque as a centre for society
development”, in Banglades, June 2006
12. International Seminar on “Ombudsman’s Role in Developing
Countries”, in Perth, Australia, April, 2007
13. Course on “The Ombudsman; Task and Function”, in Tunisia, and
visiting Ombudsman of Perancis, June, 2007.
14. Participant and Presenter in ”International Seminar on Religion and
Pluralism”, in Davao, Manila, Philipine, July, 2007.
15. As speaker in “Dialog on Minority Group in Moslem Community”, in
Frankfurt, Germany, August, 2007.
16. As member of Indonesian delegation of UN Conference “The 40th
Session of the Committee Againt Torture” in Jeneva, Switzerland, May 6 -7,
2008.
17. As a keynote speaker in 2008 International Symposium “Islam for
Social Justice and Sustainibility” : New Perspectives on Islamism and Pluralism
in Indonesia” in Kyoto, Japan, September 16-17, 2008
18. As a participant in the first annual “US-Islamic World Region
Forum” in Kuala Lumpur, Malaysia, October 13-14, 2008
Karya-karya Masdar Farid Mas’udi
Kontribusi
Masdar Farid dalam keilmuan keagamaan terhitung cukup banyak, diantara
karya-karyanya8 adalah:
- Agama Keadilan; Risalah
Zakat (Pajak) Dalam Islam, Jakarta; Pustaka Firdaus (1993), Mizan (2001).
- Islam & Hak-hak
Reproduksi Perempuan; Dialog Fiqh Pemberdayaan, Bandung; Mizan (1997).
- Pajak itu Zakat Uang Allah
Untuk Kemaslahatan Rakyat, Bandung; Mizan Pustaka (2000).
- Artikel berjudul, “Zakat
Sebagai Paradigma Pajak dan Negara”, dalam M. Tuwah dkk, Islam Humanis;
Islam dan Persoalan Kepemimpinan, Pluralitas, Lingkungan Hidup, Supremasi Hukum
dan Masyarakat marginal, Jakarta; Moyo Segoro Agung (2001).
- Artikel berjudul, “Hak
Milik dan Ketimpangan Sosial (Telaah Sejarah dan Kerasulan)”, dalam Nur
Cholish Majid dkk, Islam Universal, Yogyakarta; Pustaka Pelajar (2007).
- Artikel berjudul, “Zakat
dan Keadilan Sosial”, dalam M. Imdadun Rahmat et., Islam Pribumi;
Medialogkan Agama Membaca Realitas, Jakarta; Erlangga (2003).
- Makalah berjudul, “Waktu
Ibadah haji itu Beberapa Bulan; Memikirkan Kembali Konsep Waktu Haji”
(2004).
- Membangun NU Berbasis
Umat/ Masjid, Jakrata; P3M (2007).
- Syarah UUD 1945;
Perspektif Islam, Jakarta; Alvabet (2009)
Dan masih banyak lagi
karya-karya beliau yang belum bisa kami paparkan disini.
Sumber:
1. www.suduthukum.com/2017/03/biografi-masdar-farid-masudi.html
2. masdarmasudi.blogspot.com/2010/03/riwayat-hidup-kh-masdar-farid-masudi_3726.html
Post a Comment